Data driven adalah suatu pendekatan dalam pengambilan keputusan, sepenuhnya menggunakan data-data yang tersedia. Dalam pemanfaatannya, data driven melibatkan proses seperti pembersihan data, pengolahan data, analisa, interpretasi, visualisasi, dan sebagainya
Dengan data yang lengkap, hasil dari pengambilan keputusan dapat sesuai dengan yang di harapkan. Keputusan yang di ambil sepenuhnya dengan mempertimbangkan data, dapat menghasilkan hasil yang lebih solid, karena dari data dapat di lihat pertimbangan-pertimbangan lain, seperti tren, perilaku, statistik, dan lain sebagainya.
Investasi berbasis data ( Data driven investing)
Investasi berbasis data adalah suatu metode investasi yang menggunakan analisa konvensional dan sumber data alternatif untuk memberikan sudut pandang baru bagi investor. Semakin banyak data yang ada, investor dapat memanfaatkannya untuk digunakan dalam analisa tren, dan analisa resiko.
Keputusan investasi yang dibuat berdasarkan intuisi, gosip, berita, influencer, bahkan ajakan teman, beresiko lebih besar untuk mengalami kerugian. Ini karena hal-hal di atas lebih sering di buat tanpa memperhitungan risk dan reward. Banyak investor pemula yang terburu-buru dalam melakukan investasi, dan dengan hasil yang mengecewakan. Berbeda dengan investor yang berpengalaman, akan dengan cermat melakukan keputusan investasi berdasarkan riset dan analisa data yang matang.
Data-data non konvensional
Secara umum, keputusan investasi di dasarkan pada data yang tersedia seperti laporan keuangan dan data pasar seperti harga, volume, frekuensi, dan lain lain. Pendekatan berbasis data memungkinkan penggunaan data-data non konvensional, sebagai pelengkap data konvensional. Contohnya adalah penggunaan data media sosial, data internet, data perilaku pengguna produk, sebagai pemicu sentimen pasar terhadap suatu emiten atau saham.
Data-data tersebut tidak harus merupakan data terstruktur, tapi juga data-data yang tidak terstruktur seperti gambar, suara, artikel, dan sebagainya.
Menentukan valuasi sebuah emiten misalnya, selain menggunakan data laporan keuangan dan data pasar, bisa juga menggunakan data di media sosial. Data yang di gunakan tidak sekedar mencakup jumlah mention, komentar, pengikut, like dan sebagainya, tapi bisa juga berupa traffic website, trend pencarian, distribusi pegawai, sentimen emosi, atau opini terkait emiten tersebut.
Komentar negatif atau komplain dari pelanggan, merupakan salah satu contoh menarik untuk di pakai sebagai data tambahan. Dari banyaknya komentar negatif atau komplain pelanggan, bisa mencerminkan sisi manajemen dari emiten tersebut, atau bahkan bisa digunakan untuk menilai respon masyarakat yang berpengaruh terhadap penjualan.
Investasi berbasis data menciptakan perspektif baru mengenai investasi. Penggunaan data non konvensional sebagai pelengkap data konvensional, membantu pengambilan keputusan investasi dengan lebih baik. Keputusan yang di ambil dengan menggunakan data yang bagus, akan menghasilkan performa jangka panjang yang sangat baik.
Leave a Reply Cancel reply